BIDANG DERAJAT DUA
A.
Bentuk Baku Transformasi Koordinat Persamaan Umum Bidang Derajat Dua
Sebelum berbicara lebih
jauh alangkah baiknya jika kita tinjau terlebih dahulu translasi sumbu dan
rotasi sumbu, walaupun untuk translasi sumbu sudah kita gunakan pada bab
sebelumnya. Perhatikan gambar berikut :
Dari Gambar 1
tampak bahwa, jika sumbu koordinat digeser yaitu dengan menggeser titik O(0,0)
ke titik O’(h,k) maka diperoleh sumbu koordinat yaitu x’y’, berlaku bahwa untuk
setiap titik (x,y) : x = x’ + h, y = y’ + k . Selanjutnya dari Gambar 2 tampak
bahwa sumbu koordinat diputar dengan sudut putar ∝ berlawanan arah dengan jarum jam dan diperoleh
sumbu koordinat baru
, berlaku bahwa
untuk setiap (x, y) :
Selanjutnya
akan dibahas lebih lanjut tentang persamaan umum derajat dua. Perhatikan
persamaan umum derajat dua :
Pada pembicaraan bab sebelumnya, telah diketahui bahwa untuk
mengenali bentuk persamaan umum berupa ellips, hiperbola, atau parabola dengan
melihat nilai AC. Dengan bentuk yang
paling umum ini, akan diselidiki ciri apa yang dipakai untuk mengenali bentuk-bentuk persamaan
tersebut sekaligus membawa bentuk persamaan umum derajat dua menjadi bentuk yang
paling sederhana.
Persamaan
terakhir tidak memuat suku x' dan y' jika
Terlihat
bahwa dua persamaan tersebut membentuk sistem persamaan linear dan akan
mempunyai penyelesaian tunggal jika . Jika sumbu
x' y'
diputar dengan sudut putar ∝
maka akan terbentuk sistem koordinat baru
x" y" , sehingga persamaan menjadi:
Persamaan terakhir tidak memuat suku x" y" jika
Dengan:
Oleh
karena itu,
a. Ellips
jika A"C" > 0
b. Hiperbola
jika A"C" < 0
c. Parabola A"C" = 0
Oleh karena itu,
persamaan umum derajat dua berupa:
Langkah-langkah untuk membawa bentuk
persamaan umum derajat dua ke bentuk persamaan ellips, hiperbola, atau parabola
paling sederhana yang telah dilakukan di atas dapat dibalik artinya dengan
merotasi sumbu koordinat terlebih dahulu baru mentranslasi sumbu.
Selanjutnya,
perhatikan contoh berikut:
1.
Sederhanakan
persamaan umum derajad dua berikut :
Penyelesaian:
2.
Sederhanakan persamaan
umum derajat dua berikut:
Penyelesaian :
B.
Bidang yang Dinyatakan Oleh Persamaan Bidang Derajat Dua
Jejak (trace) adalah suatu kurva yang
terbentuk oleh perpotongan antara bidang-bidang koordinat dengan sebuah bidang
lengkung (surfase). Sedangkan irisan (section) adalah suatu
kurva yang terbentuk oleh perpotongan antara beberapa bidang datar dan suatu
bidang lengkung.
Contoh:
· Jejak
(trace) grafik
pada bidang xy, merupakan
parabola.
· Irisan
(section) grafikpada bidang y = 4 merupakan
lingkaran. Persamaan irisannya adalah: y = 4 dan
a.
Silinder
Silinder adalah suatu permukaan yang dibangun oleh sebuah garis
lurus yang bergerak sejajar dengan satu garis tertentu, dan selalu memotong
sebuah bidang berupa curva (Carico, 1980).
Berdasarkan
definisi ini, dapat dikatakan bahwa silinder adalah suatu bidang lengkung.
Bidang lengkung ini merupakan himpunan garis lurus/himpunan titik-titik yang
memenuhi syarat syarat tertentu. Setiap garis pada bidang lengkung suatu
silinder, yang sejajar dengan garis lurus yang telah dtentukan, dinamakan
elemen (element) sillider.
Teorema
berikut ini, dapat digunakan untuk mengidentifikasi bidang lengkung silidrik
tertentu dari persamaannya.
Teorema
Jika
sebuah persamaan terdiri atas dua atau tiga variabel x, y, atau z, grafik di adalah sebuah silinder yang memiliki
unsur-unsur sejaran dengan:
·
Sumbu x
jika persamaan hanya memuat variabel y dan z,
·
Sumbu y
jika persamaan hanya memuat variabel x dan z,
·
Sumbu z
jika persamaan hanya memuat variabel x dan y
Persamaan
Silinder
Koefisien yang memuat perkalian dua buah variable (D, E, F)
pada persamaan
adalah
nol, sehingga persamaan menjadi
dengan maksud untuk
mengurangi tingkat kesulitan yang dihadapi. Jika pada persamaan tersebut hanya
memuat dua variabel saja maka persamaan tersebut yang berbentuk :
Maka
persamaan-persamaan tersebut merupakan persamaan silinder
b. Bola
Bola adalah himpunan titik-titik (x,y,z) diyang berjarak sama dari satu titik tertentu
(Carico, 1980) Titik yang tetap tersebut dinamakan pusat bola, dan jarak yang
sama dinamakan jari-jari bola.
c.
Ellipsoida
(ellipsoid)
Jejak-jejak (traces) dari suatu bola pada setiap bidang koor-dinat
merupakan lingkaran. Suatu bidang lengkung tertentu (bidang lengkung tertutup),
yang mempunyai sekurang-ku-rangnya satu trace berupa ellips, dinamakan
ellipsoida.
Grafik dengan persamaanadalah ellipsoida yang berpusat pada titik
. Bentuk umum persamaan ellipsoida adalah, dengan sekurang-kurangnya satu dari A, B, C tidak sama dengan yang
lain dan hasil perkalian dua koefisien ini adalah bilangan positif. Jika D, E,
dan F semuanya nol, maka persamaan menjadi
Grafik
dari persamaan ini, merupakan ellipsoida yang mempunyai pusat titik asal
(origin) dan sumbu simetri
dan
d. Paraboloida
(Paraboloid)
Grafik dengan persamaan
adalah sebuah parboloida yang berpuncak di O
(0,0).
e.
Hiperboloida
(hyperboloid)
Bentuk umum persamaan ellips,dengan
sekurang-kurangnya satu dari hasil perkalian dua koefisienadalah bilangan negatif.
Contoh:
Tentukan
persamaan bidangnya!
Penyelesaian:
Jadi, persamaan tersebut adalah persamaan bentuk
hiperbola berdaun satu.